Selasa, 24 November 2009

Enron dan Arthur : Cermin yang retak.

Enron dan Arthur : Cermin yang retak.

Latar Belakang Enron
Enron pertama kali didirikan di Houston Texas, dan dibentuk dari merger dari Gas and Pipeline Companies pada tahun 1985. Perusahaan ini menggunakan teknik yang inovatif misalnya, kontrak pertukaran energi dan kebijakan akuntansi yang agresif dan derivatif untuk mencapai laba yang luar biasa. Pada tahun 1997 Enron membuka unit bisnis baru yaitu peralatan elektrik. Tahun 1999 memasuki e-business (on line trading).
Enron merupakan sebuah bisnis perusahaan raksasa berbasis bisnis energi kebanggaan masyarakat Amerika Serikat. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki adalah sebanyak 21.000 orang dan merupakan perusahaan terkemuka dalam listrik, gas alam, dan perusahaan komunikasi. Pada tahun 2000 Enron meraih penghargaan sebagai perusahaan terbesar ke 7 menurut majalah Fortune dan Enron masih memberikan keuntungan 101 miliar dolar. Namun, dalam laporan keuangan 2001 perusahaan raksasa tersebut mendadak bangkrut, karena ditemukan adanya kecurangan dalam akuntansi.

Hal-hal yang Terjadi di Perusahaan Enron
1. Dari Pihak Manajemen
Manajemen Fraud :
Terjadinya kecurangan atau fraud pada Enron Corp merupakan kejadian yang disebabkan oleh lemahnya Sistem Pengendalian Internal perusahaan dan masih lemahnya peraturan yang ada.
& Off-Balance Sheet Financing
· Andrew Fastow adalah CFO (Chief Financial Officer) yang menciptakan dan mengatur hubungan kerjasama off-balance sheet untuk Enron, yang juga memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri (Selama tendernya di Enron, Fastow mendapatkan $30 juta dollar sebagai imbalan dari berbagai partnership).
· Enron melakukan pengalihan aktiva yang memiliki potensi penurunan nilai dan kewajiban dari neraca kepada SPE atau partnership yang dipimpin oleh para eksekutif Enron sendiri.
· Mencatat laba akibat pengalihan tersebut hingga mendongkrak laba dan menyehatkan rasio keuangan.
· Agar partnership dan SPE tersebut tidak dikonsolidasi, investor dari luar menginvestasikan sejumlah uang sehingga laporan keuangan perusahaan patungan tersebut tidak dikonsolidasi.
· Terakhir dilaporkan bahwa dana yang diinvestasikan oleh pihak luar pada beberapa kasus adalah dana Enron sendiri.
· Bank kemudian memberikan pinjaman kepada partnership dan SPE tersebut dengan jaminan saham Enron sendiri.
· Menggunakan instrumen derivatif dan kemitraan untuk menyembunyikan kinerja buruk kegiatan usaha tertentu dan menyembunyikan kinerja buruk kegiatan usaha tertentu dan menyembunyikan utang dari kegiatan usaha yang merugi.
& Special Purpose Entities
· Dari tahun 1990an sampai 2001, Enron menggunakan SPE dalam banyak aspek bisnisnya.
· Transaksi sewaguna usaha, dimana termasuk penjualan pada seorang SPE dari suatu aktiva dan daftar sebelumnya dari aktiva (seperti gedung pusat Enron di Houston);
· Penjualan pada SPE dari asset keuangan (hutang atau ekuitas kepentingan pemilik oleh Enron).
· Penjualan property SPE dari saham Enron dan kontrak untuk penerimaan saham Enron dan transfer dari aktiva lain pada kesatuan yang memiliki ekuitas di luar.
· Enron juga menciptakan instrumen keuangan yang disebut “Raptors”, yang didesain untuk mengurangi resiko yang berhubungan dengan portofolio investasi kepemilikan dan didukung oleh saham Enron. Raptor menjamin kerugian potensial atas investasi Enron selama harga pasar saham Enron baik.

b. Insider Trading
ü Kenneth Lay menjual bagian sahamnya di Perusahaan Enron sebelum harga sahamnya lebih jatuh lagi.
ü Lay mengambil keuntungan yang besar dari saham tersebut. Lay menjual 93.000 sahamnya untuk keuntungan lebih dari $2 juta pada Agustus 2001.

c. Whistle Blower
o Sherron Watskins adalah Vice President of Corporate Development Enron.
o Beliau mengirimkan surat kaleng kepada Kenneth Lay (Chief Executive Officer).
o Memperingatkan Lay akan timbul skandal akuntansi besar di Enron

d. Tidak tercipta Good Corporate Governance
Ø Kenyataan bahwa hampir seluruh anggota Senat dan Kongres dari kedua partai di Amerika menerima sumbangan dari Enron.
Ø Besarnya sumbangan Enron dan perusahaan-perusahaan energi kepada Bush membuka informasi kepada publik tentang bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut mempengaruhi kebijakan Bush yang kemudian menunda dilaksanakannya Undang-undang mengenai Udara Bersih yang mewajibkan perusahaan pembangkit tenaga listrik untuk memakai teknologi terbaru yang bersih.

2. Hal-hal yang dilakukan oleh KAP Arthur Andersen
a. Tidak independent
· Adanya peran ganda selain menyediakan jasa konsultasi keuangan (jasa non-audit) sekaligus memberikan jasa audit.
· Menerima fee audit tahun 2001 sebesar 13,5 kali lipat biaya audit tahun 2000 ($ 52 juta terdiri dari $ 25 juta untuk pekerjaan audit laporan keuangan dan $ 27 juta untuk jasa konsultasi keuangan).

Kebohongan Publik
· KAP tersebut mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh Enron, satu tahun sebelum kejatuhan Enron, tetapi tidak mengungkapkannya.
· Memusnahkan dokumen-dokumen bukti audit Enron.

Jawaban Pertanyaan :

1. Resiko bisnis yang dihadapi oleh Enron adalah :
Enron bergerak dalam bidang usaha energi dimana harga enerji di pasar sangat berfluktuatif dan tidak dapat diramalkan.
Hubungan resiko bisnis dengan kemungkinan salah saji material dalam laporan keuangan Enron, yaitu karena harga jual enerji berfluktuatif, maka akan berpengaruh terhadap laba, dimana laba akan mempengaruhi harga saham. Apabila harga pasar energi turun, maka laba akan berkurang sehingga menyebabkan investor cenderung enggan untuk menanamkan modal pada Enron. Karena resiko yang tinggi, kemungkinan salah saji material dalam laporan keuangan Enron juga besar karena Enron cenderung akan melakukan income smoothing untuk menjaga stabilitas harga sahamnya di pasar.

2. Tanggung jawab Dewan Direksi perusahaan yaitu mengawasi kinerja direktur dan manajemen dalam menjalankan praktek bisnis. Dewan Direksi, terutama Komite Audit sebenarnya dapat mencegah kejatuhan Enron dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance karena dapat membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat dipertanggungjawabkan diantara elemen dalam perusahaan (Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan para pemegang saham). Pembentukan komite audit merupakan salah satu bagian untuk memaksimalkan pengendalian dan pengarahan kepada Dewan Direksi untuk bekerja sesuai dengan tujuan organisasi. Komite Audit merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dengan Dewan Auditnya berfungsi sebagai arbitrase diantara para manajer tersebut. Dewan Direksi seharusnya sudah mengerti mengenai risiko dan ketidakindependenan dari SPE karena transaksi tersebut cukup material terhadap laporan keuangan sehingga seharusnya hal ini sudah dirapatkan dan disetujui oleh Dewan Direksi. Yang seharusnya dilakukan oleh Dewan Direksi adalah meminta manajemen untuk memaparkan secara transparan laporan keuangannya kepada publik, tanpa melakukan off-balance sheet financing melalui SPE.
3. Enron menggunakan SPE untuk menyembunyikan hutang perusahaan, dengan jalan :
Enron melakukan pengalihan aktiva yang memiliki potensi penurunan nilai dan kewajiban dari neraca kepada SPE atau partnership yang dipimpin oleh para eksekutif Enron sendiri. Enron mencatat laba akibat pengalihan tersebut hingga mendongkrak laba dan menyehatkan rasio keuangan. Agar partnership dan SPE tersebut tidak konsolidasi, investor dari luar menginvestasikan sejumlah uang sehingga laporan keuangan perusahaan patungan tersebut tidak dikonsolidasi. Enron menggunakan instrumen derivatif dan kemitraan untuk menyembunyikan kinerja buruk kegiatan usaha tertentu dan menyembunyikan kinerja buruk kegiatan usaha tertentu dan menyembunyikan utang dari kegiatan usaha yang merugi. Dari tahun 1990an sampai 2001, Enron menggunakan SPE dalam banyak aspek bisnisnya :
l Transaksi sewaguna usaha, dimana termasuk penjualan pada seorang SPE dari suatu aktiva dan daftar sebelumnya dari aktiva (seperti gedung pusat Enron di Houston);
l Penjualan pada SPE dari asset keuangan (hutang atau ekuitas kepentingan pemilik oleh Enron), yaitu dengan perusahaan LJM2 sebagai SPE.
l Penjualan property SPE dari saham Enron dan kontrak untuk penerimaan saham Enron dan transfer dari aktiva lain pada kesatuan yang memiliki ekuitas di luar.
l Enron juga menciptakan instrumen keuangan yang disebut “Raptors”, yang didesain untuk mengurangi resiko yang berhubungan dengan portofolio investasi kepemilikan dan di dukung oleh saham Enron. “Raptors” menjamin kerugian potensial atas investasi Enron selama harga pasar saham Enron baik.

4. Berdasarkan SPAP, Standar Umum no. 2 menyatakan “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”. Maka sesuai dengan ketentuan tersebut Auditor tidak boleh menerima klien yang sama untuk jasa audit dan non-audit, karena akan mengurangi independensi.
Argumen bahwa auditor seharusnya diijinkan untuk melakukan jasa-jasa tersebut pada klien yang sama, karena selain jasa audit eksternal auditor juga dapat memberikan jasa atestasi berupa review atas laporan keuangan, jasa atestasi lainnya, jasa penjaminan lainnya, jasa bukan penjaminan termasuk jasa konsultasi manajemen. Tidak ada aturan jelas yang tidak memperbolehkan auditor untuk memberikan jasa-jasa tersebut pada satu klien. Selama auditor dapat menjaga independensi, maka auditor diperbolehkan untuk melaksanakan jasa-jasa tersebut kepada satu klien.
Argumen bahwa auditor tidak diperbolehkan untuk melaksanakan jasa non-audit untuk klien auditnya karena berdasarkan SPAP, pada Standar Umum No 2 auditor harus menjaga sikap independen. Jika auditor berperan ganda sebagai pelaku audit dan non-audit maka kemungkinan besar akan menurunkan tingkat independensi auditor.

5. Rules-based accounting standards standards pada dasarnya merupakan daftar yang memuat peraturan-peraturan secara detail yang harus diikuti ketika mempersiapkan laporan keuangan. Rules-based accounting standards memiliki standar yang lebih panjang dan lebih kompleks dan menuntun pada kriteria yang berubah-ubah untuk perlakuan akuntansi yang memperbolehkan perusahaan untuk membentuk transaksi untuk mengelak dari pelaporan yang tidak menguntungkan. Principles-based accounting standards menyediakan dasar konseptual yang harus diikuti oleh para akuntan sebagai ganti dari daftar peraturan yang detail. Principles-based accounting standards dimulai dengan menetapkan tujuan kunci pelaporan dan kemudian menyediakan panduan untuk menjelaskan tujuan dan menghubungkannya dengan beberapa contoh. Ketika aturan tidak dapat dihindari, tujuannya tidak mencoba untuk menyediakan panduan atau aturan spesifik untuk setiap situasi yang mungkin. Jika terjadi keraguan, pembaca akan dituntun kembali ke prinsip-prinsip yang ada. Principles-based accounting standards lebih umum dan lebih luas dibandingkan rules-based accounting standards. Principles-based accounting standards dapat mencegah terjadinya kasus seperti Enron di kemudian hari karena principles-based accounting standards dapat menyediakan laporan akuntansi yang merefleksikan kinerja aktual perusahaan dengan lebih akurat dan mengurangi peraturan-peraturan


yang bersifat manipulasi. Bahaya dari menghilangkan bright line rules adalah tidak adanya ketentuan secara detail mengenai pertimbangan profesional dalam mempertimbangkan perlakuan akuntansi yang terbaik sehingga akan menimbulkan pertimbangan yang berbeda-beda. Kesulitan yang dialami atas perubahan itu adalah priciples-based accounting standards hanya merupakan panduan umum sehingga dapat menghasilkan informasi yang tidak andal dan tidak konsisten yang dapat menyulitkan apabila membandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.

6. Kronologi “run on the bank” sesuai untuk Enron dan Andersen karena kepercayaan publik terhadap Enron dan KAP Arthur Andersen memudar / menghilang sejak kasus ini terangkat ke permukaan. Pada kasus Enron orang beramai-ramai menjual sahamnya sehingga harga saham Enron jatuh dan menyebabkan kesulitan finansial yang menyebabkan kebangkrutan Enron. Sedangkan pada kasus Andersen, publik mulai tidak percaya terhadap opini yang dikeluarkan Andersen sehingga memutuskan kontrak kerja dengan Andersen dan mengakibatkan KAP Arthur Andersen tidak beroperasi lagi.

7. Banyak perusahaan mengakhiri kontrak kerjanya dengan pihak Andersen karena setelah kasus Enron terbongkar, kepercayaan publik akan kredibilitas Andersen menghilang. Hal ini membuktikan bahwa Andersen telah melakukan kebohongan publik dengan menghancurkan bukti-bukti pendukung audit dan tingkat independensinya dipertanyakan.

8. Prinsip-prinsip yang dapat dipelajari dari kasus ini :
· Sikap independensi auditor harus dijunjung tinggi
· Bisnis yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip good corporate governance akan sustainable.
· Internal control perusahaan yang baik dapat meningkatkan keandalan dari laporan keuangan.
Contoh konkret : Arthur Andersen sebagai auditor tidak menjunjung tinggi sikap independensi dan membantu Enron melakukan management fraud sehingga ketika kasus ini tercium oleh publik, kepercayaan masyarakat terhadap Arthur Andersen hilang. Akibatnya klien-klien Arthur Andersen yang lain memutuskan hubungan kerja samanya dan akhirnya Arthur Andersen tidak beroperasi lagi.
Konsekuensi yang mungkin apabila orang lain mempertanyakan integritas adalah : akibat kasus Enron kepercayaan publik terhadap auditor berkurang. Profesi auditor tidak lagi dipandang sebagai profesi yang menjunjung tinggi etika profesi.
Yang dapat dilakukan untuk menjaga reputasi dan karir sebagai auditor :
Ø Menjaga tingkat independensi
Ø Melaksanakan tugas auditor sesuai dengan etika profesi.

9. Audit partners berjuang membuat keputusan akuntansi yang sulit yang mungkin berlawanan dengan posisi klien mereka dalam persoalan karena audit ialah proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan serta penyampaian hasil kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga apapun hasil audit baik yang bertentangan atau tidak dengan posisi klien tetap harus disampaikan secara jujur kepada pihak yang berkepentingan.
Perubahan yang sebaiknya dibuat profesi untuk mengurangi rintangan ini adalah auditor sebaiknya memberikan pemahaman kepada klien mengenai tugas auditor yang bukan hanya sekedar mencari kesalahan pihak manajemen tetapi juga untuk menjadikan perusahaan klien labih baik di kemudian hari.

10. Yang telah dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi dan sistem pelaporan keuangan negara adalah :
Ø Adanya perubahan format laporan auditor independen dimana sekarang auditor tidak hanya memberikan opini terhadap laporan keuangan perusahaan tetapi juga memberikan opini terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Ø Dikeluarkannya Sarbanes Oxley Act untuk mengatasi fraud yang terjadi dalam manajemen dan dewan direksi serta untuk mewujudkan terciptanya Good Corporate Governance.

Kesimpulan :
Berdasarkan kasus Enron, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Untuk menampilkan laporan keuangan yang dapat meyakinkan para stakeholder, manajemen dapat melakukan berbagai praktik rekayasa, baik yang bersifat positif (tidak melanggar ketentuan) maupun yang bersifat negatif (sengaja melanggar ketentuan). Hal ini menjadi pelajaran bagi para investor untuk berhati-hati dalam menjalankan investasi. Untuk meminimalisasi praktik rekayasa akuntansi perlu diterapkan good corporate governance yang konsisten. Good Corporate Governance merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan manajemen dengan pemodalnya, yang memuat 4 unsur penting yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility. Untuk melaksanakan GCG diperlukan peran dewan komisaris, audit eksternal, dan audit internal. Dewan komisaris melalui komite audit menjaga fungsi-fungsi akuntansi, laporan keuangan, dan masalah finansial perusahaan. Para akuntan perusahaan menangani kegiatan keuangan, accounting, dan internal auditing. Akuntan publik yang melakukan pemeriksaan harus bersifat independen, dan menjunjung kode etik profesi. Dengan demikian laporan yang dihasilkan akan memberikan keyakinan yang dapat dipertanggungjawabkan akan good corporate governance suatu perusahaan.